Minggu, 19 Mei 2013

Bayi Perokok Termuda di Dunia



Potret Penurunan Budaya dan Kesehatan Remaja Indonesia
Bayi Perokok Termuda di Dunia

Ardi Rizal Pertengahan tahun 2010, dunia dikejutkan oleh balita perokok, namanya Ardi Rizal (2,5 tahun), dari Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Indonesia. Dalam sehari Ardi menghabiskan 4 bungkus rokok. Ardi mulai merokok pada umur 1,5 tahun. Karena itu Ardi menjadi terkenal dan menjadi perokok termuda di dunia. Awalnya Ardi sering menangis dan oleh ibunya diberi rokok agar tidak menangis dan mulai itulah Ardi terus minta rokok, kalau tidak diberi Ardi menangis dan merasa kepalanya pusing.

Indonesia adalah surga untuk industri tembakau dan neraka untuk kita. Banyak dijumpai kios rokok yang bertempat di depan papan nama sekolah dan ini nampaknya tidak ada yang merasa keberatan.

Tahukah kamu bahwa menjual produk-produk tembakau pada anak dibawah umur 18 tahun adalah ilegal. Di Indonesia tidak ada peraturan semacam itu sehingga anak usia SD bahkan balita bisa mendapatkan rokok tanpa adanya pengawasan. Di Indoneisa 400 orang meninggal per tahun karena penyakit yang berhubungan dengan penggunaan tembakau.

Di Indonesia, banyak iklan-iklan rokok yang terpampang hampir disetiap sudut tempat kota kecil ataupun kota besar, termasuk pelosok desa tempat si Aldi, perokok muda itu tinggal dimana hampir 99% penduduk disana adalah perokok. Ini dikarenakan mudahnya untuk mendapatkan rokok. Memang begitu mudahnya mendapatkan rokok di Indonesia. Hampir semua pedagang jalanan menjual rokok, dan hanya dengan 500 perak orang sudah bisa membeli sebatang rokok.

Bandingkan dengan negara barat seperti bagian Amerika dan Eropa, disana telah terjadi kemunduran pengkonsumsian rokok. Di Amerika Serikat iklan-iklan rokok telah banyak dilarang. Kalaupun ada yang menjual harganya lumayan mahal, sekitar 12 dolar. New York City adalah tempat termahal di Amerika Serikat untuk membeli rokok. Ini terjadi karena pajak rokok yang dinaikkan dalam usaha negara tersebut mencegah konsumen untuk merokok.

Disamping itu, sosialisasi tentang bahanya merokok dan peraturan keras tentang merokok mendapatkan hasil yang maksimal. Hasilnya jumlah perokok di negara tersebut mengalami penurunan drastis. Akhirnya industri rokok dari negara tersebut pun mencari tempat pemasaran baru untuk  mendapatkan konsumen baru. Sasaran mereka yaitu negara-negara berkembang seperti indonesia.

Pemerintah indonesia sangat malu dengan perhatian dari publik internasional tentang bayi perokok itu sampai-sampai mereka mengirim Ardi dan ibunya ke Jakarta selama sebulan untuk rehabilitasi. hanya beberapa minggu setelah pengobatan, Ardi sekarang sudah terlihat seperti anak umur 2 tahun yang biasa, penuh energi dan mengidamkan perhatian.

Lalu, apakah yang akan terjadi di masa depan? Akankah terus meningkat Remaja Perokok Indonesia? Bagaimana dengan kamu.

PESAN BAGI REMAJA DAN MASYARAKAT UMUM

DO NOT SMOKING / JANGAN MEROKOK / AMPUN NGEROKOK




Ardi Rizal
source : http://www.jfdaily.com


source : http://letmeget.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar